Senin, 27 Juli 2015

Pemanfaatan Limbah Kertas Sebagai Media Tanam Pengganti Tanah - (Media Tanam Kertas)

ABSTRAK

Kertas dipilih sebagai media tanam karena teksturnya yang lembut sehingga memudahkan penetrasi akar masuk kedalam media, kertas juga mempunyai daya serap dan daya pegang air yang tinggi, sehingga memudahkan penetrasi air kedalam akar.Proses pengolahan media kertas menggunakan beberapa macam bahan untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, serta pengotor-pengotor lainnya. Cemaran tinta harus dihilangkan karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman, maka digunakan kaporit untuk menghilangkan tinta yang terdapat pada kertas. Setelah cemaran tinta hilang, harus dilakukan pembilasan minimal 3 kali untuk menghilangkan kandungan kaporit pada media kertas karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. pH media kertas harus disesuaikan dengan pH optimum pertumbuhan tanaman sehingga digunakan buffer fosfat. Buffer fosfat digunakan karena kandungan fosfat baik untuk pertumbuhan tanaman.Kertas tidak mengandung unsur hara yang banyak, sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi tanaman. Ada berbagai macam pupuk yang dapat digunakan dalam media kertas ini, tetapi kami menggunakan pupuk kandang karena kandungan nutrisi dalam pupuk kandang sudah cukup lengkap untuk membantu pertumbuhan tanaman, pupuk kandang juga mudah didapat dan harganya relatif murah.


Pengamatan pada penelitian ini yaitu membandingkan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas tanpa penambahan  pupuk kandang, pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas dengan penambahan  pupuk kandang dan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media tanah.Hasil dari pemanfaatan limbah kertas sebagai media tanam cukup baik, kami melihat bahwa penggunaan media tanam kertas menghasilkan potensi tumbuh lebih cepat dan subur hampir sama dengan media tanam tanah dikarenakan dari media tanam kertas bekas mengandung banyak air dan kelembapan sehingga dapat merangsang pertumbuhn tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan pertumbuhan tanaman kecambah selam 1 minggu pada media kertas tanpa penambahan pupuk yaitu 5 cm, pada media kertas dengan penambahan pupuk yaitu 13 cm dan pada media tanah yaitu 11 cm.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah

Sebagai negara yang memiliki iklim tropis dan juga berada dalam kondisi yang strategis dalam membangun dunia pertanian maka perlu perhatian lebih dari berbagai pihak untuk kembali memikirkan dunia pertanian Indonesia yang kini kian terbengkalai.Padahal potensi-potensi yang dimiliki sungguh sangat besar tetapi rakyat Indonesia cenderung berfikiran negatif terhadap pertanian. Saat ini pertanian di Indonesia dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang kurang memiliki nilai ekonomis tinggi dan kendala yang lain adalah konversi yang terjadi secara besar-besaran yang telah terjadi di Indonesia,sehingga areal pertanian semakin menyempit dan berubah menjadi perumahan-perumahan dan berbagai bentuk yang lain yang memang tidak dapat dihindari karena pertambahan penduduk di Indonesia yang demikian pesat sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk kembali mengembalikan citra pertanian Indonesia dan memberikan solusi yang tepat sebagai jalan tengah dengan adanya konversi lahan tersebut.
Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga mereka yang tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya.Perkembangan zaman akan beriringan dengan penambahan jumlah populasi  manusia, sehingga dengan demikian akan mempersempit lahan pertanian sebagai sumber bahan pangan dunia, selain menimbulkan dampak terhadap penyempitan lahan juga menjadikan harga sayur-sayuran menjadi mahal.Oleh karena itu kita harus memanfaatkan alat yang sekira nya menunjang jumlah populasi tanaman.Alat itu ialah Kertas bekas.Sebaiknya mulai sekarang Anda tidak membuang kertas bekas karena benda yang dinilai sebagai sampah tersebut masih bermanfaat. Salah satunya bisa menjadi media pengganti tanah untuk bertanam khususnya tanaman hias. Menanam dengan kertas bekas juga cukup efektif bagi tanaman dalam ruang karena tidak membuat kotor.

Media kertas kami buat karena banyak limbah kertas yang terbuang percuma,oleh karena itu kami berinisiatif untuk memanfaatkan kertas sebagai media tanam pengganti tanah. Karena mengandung bahan kimia yang cukup berbahaya bagi tubuh manusia, limbah kertas sebaiknya hanya digunakan untuk menanam tanaman yang tidak dapat dikonsumsi. Selain mudah cara pembuatannya cara ini juga nilai sangat efektif untuk jenis tanaman hias dalam ruangan karena tidak menimbulkan debu dan kotor. (Fauzy Heri/Dv/Ijs)
Untuk media tanam kertas memang lebih cocok untuk tanaman hias, karena keunggulan media kertas diantaranya daya pegang airnya yang tinggi, sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan dan saat melakukan penyiraman tidak ada air kotor yang keluar seperti halnya jika menggunakan media tanah, dan selain itu jika media tanam sudah terlihat kurang bagus dapat didaur ulang lagi menjadi kertas daur ulang dan hasil kertas daur ulang menjadi lebih unik karena terdapat serat-serat dari akar tanaman. Kekurangannya, media kertas miskin unsur hara. Oleh karena itu pemberian pupuk harus lebih diperhatikan.

1.2. Rumusan Masalah
1.       Apa itu media tanam tumbuhan?
2.       Apa manfaat penggunaan media kertas sebagai media tanam?
3.       Bagaimana proses pembuatan media tanam kertas?
4.       Bagaimana hasil dari penggunaan media tanam kertas tersebut?

1.3. Tujuan penelitian
1.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud media tanam tumbuhan
2.       Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan kertas sebagai media tanam
3.       Untuk mengetahui bagaimana prses pembuatan media tanam kertas
4.       Untuk mengetahui hasil dari pemanfaatan kertas sebagai media tanam

  

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Pengertian Media Tanam

Media tanamadalah media / bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnyatanaman, baik berupa tanah maupun non tanah. Adapun fungsi media tanam, meliputi :
·         Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman
·         Penopang tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
·         Penyedia unsur hara bagi tanaman
·         Penyedia air bagi tanaman

Berdasarkan jenis bahan penyusunnya,media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik. Media tanam terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :

1.       Bahan Organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan bahan organik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organikjuga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi. 
2.       Bahan anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk didalam bumi. Proses pelapukan tersebut diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi-mekanik dan kimiawi.

2.2. Kertas Sebagai Media Tanaman

Limbah kertas merupakan sisa produk yang bernilai ekonomi rendah, menumpuk di tempat sampah atau terbuang di jalanan sehingga hanya menjadi sampah yang mengganggu lingkunangan. Oleh karena itu limbah kertas berpotensial untuk dikembangkan agar dapat digunakan dalam kehidupan sehingga menjadi lebih bernilai ekonomis. Salah satu cara yang dapat kita lakukan, yaitu Pemanfaatan Limbah kertas sebagai media tanam pengganti tanah.
Berikut tahapan dalam memproses Limbah kertas menjadi media tanam :
·         Pertama
Dalam kertas terdapat kandungan zat kimia. Pada kertas yang tidak ada gambar atau bertinta sama sekali, berarti limbahnya hanya mengandung senyawa Klor (Cl) yang biasa digunakan pada kertas sebagai pemutih. Sebaliknya apabila pada kertas terdapat gambar atau bertinta maka selain mengandung Klor (Cl) juga mengandung logam berat sisa residu tinta. Misalnya senyawa Perak Nitrat atau Merkuri. Cara pemisahan logam-logam berat dari senyawa Klor (Cl) yaitu dengan cara menghancurkan kertas tersebut dengan penghalus lalu halusan kertas yang telah menjadi bubur tersebut disaring untuk dipisahkan dengan tintanya, tentunya dalam penghalusan mengggunakan campuran air untuk membantu proses penghalusan dan pemisah tinta dengan kertas tesebut. 

·         Kedua
Setelah kertas cukup bersih maka kertas perlu untuk direbus atau dipanaskan, fungsi dari perebusan atau pemanasan tersebut adalah untuk sterilisasi kertas tersebut dari berbagai jenis mikroba yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan bakteri tersebut. Setelah itu kertas ditiriskan. Sebaiknya tanaman yang menggunakan media tanam kertas hanya tanaman hias atau tanaman bukan konsumsi karena menghindari sisa zat-zat kimia yang terdapat pada limbah kertas.

·         Ketiga
siapkan media tanam yaitu pot (disarankan pot plastik agar awet dan murah) lalu letakkan limbah kertas ke pot. Letakkan 2-3 benih tanaman atau bibit tanaman di tengah media tanam. 

·         Keempat
berikan nutrisi secukupnya dengan MOL (karena media tanam kertas tidak tersedia nutrisi sehingga harus dibantu dengan nutrisi tambahan, untuk yang belum paham MOL dapat search di google dengan keyword MOL)

Jenis-Jenis Kertas
Jenis kertas yang digunakan dalam sistem ini adalah kertas yang murni tidak ada campuran dengan plastik ataupun dengan zat yang berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Sehingga sanagat penting untuk memilih jenis kertas yang digunakan, kertas yang baik digunakan justru kertas yang sudah lapuk karena proses penghancuran dan daya serapnya yang tinggi.

Proses pembuatan media tumbuh kertas
Proses dalam membuat media tumbuh kertas harus memperhatikan kebersihan dari kertas tersebut apakah kertas tersebut memiliki banyak kandungan seperti tinta misalnya,jika hal ini terjadi maka perlu penanganan yang lebih intensif untuk menghilangkan tinta tersebut sehingga tidak menjadi zat yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut.
Cara yang dapat membuang tinta adalah dengan cara menghancurkan kertas tersebut dengan penghalus lalu halusan yang telah menjadi bubur tersebut disaring untuk dipisahkan dengan tintanya, tentunya dalam penghalusan mengggunakan campuran air untuk membantu proses penghalusan dan pemisah tinta dengan kertas tesebut.
Setelah kertas cukup bersih maka kertas perlu untuk direbus atau dipanaskan, fungsi dari perebusan atau pemanasan tersebut adalah untuk sterilisasi kertas tersebut dari berbagai jenis mikroba yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan bakteri tersebut. Setelah itu kertas ditiriskan.

2.3. Kaporit
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawakimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air.
Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.
Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang.
Interaksi Kalsium Hipoklorit terhadap Lingkungan
·        Di Udara: ketika berada di udara, kalsium hipoklorit akan terdegradasi oleh sinar matahari dan senyawa-senyawa lain yang terdapat di udara
·     Di air dan Tanah: kalsium hipoklorit berpisah menjadi ion kalsium (Ca2+) dan hipoklorit (ClO-). Ion ini dapat bereaksi dengan substansi-substansi lain yang terdapat di air
·         Kalsium hipoklorit tidak terakumulasi di dalam rantai makanan
pada ClO- ada oksigen sebagai pengoksidasi, pada kuman tersusun oleh protein, jadi oksigen pada ClO- akan mengoksidasi protein sehingga kuman -kuman mati.

2.4. Larutan buffer fosfat
Istilah bufer menjelaskan substansi kimia yang mengurangi perubahan pH dalam larutan yang disebabkan penambahan asam maupun basa. Bufer adalah campuran asam lemah dan garam basanya (basa lemah dan garam asamnya). Bufer akan sangat efektif dalam mempertahankan [H+] terhadap asam atau basa, jika bufer tersebut terurai 50% (mempunyai jumlah asam belum terurai yang sama dan garamnya). Kadar pH pada keadaan asam atau basa yang 50%-nya terurai disebut pK dari bufer itu. Keefektifan suatu bufer ditentukan oleh kadar dan pKnya, efektif terhadap komponen tempat bufer itu bekerja (Price & Wilson, 2006).
Pendaparan tidak menghilangkan H+ dari tubuh. Untuk sementara, dapar sedikit membersihkan setiap H+ yang diproduksi, seperti sebuah sepon yang menyerap air. Pendaparan hanya merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah kelebihan H+. Pada akhirnya tubuh harus mengeluarkan H+ tersebut melalui eksresi ginjal (Gaw, 2012).

Empat pasang atau sistem bufer utama dalam tubuh yang membantu memelihara pH agar tetap konstan adalah:
1.      Sistem bufer asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3)
2.      Sistem bufer fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
3.      Sistem bufer oksihemoglobin-hemoglobin dalam eritrosit (HbO2 dan HHb)
4.      Sistem bufer protein (Pr- dan HPr)

Sistem bufer fosfat merupakan suatu bufer yang penting dalam eritrosit dan sel tubulus ginjal. Ion H+ yang diekskesi dalam urine, dibufer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat tertitrasi. Untuk menganalisis adanya fungsi bufer fosfat dalam tubuh menggunakan rumus perhitungan persamaan Henderson-Hasselbalch. Selain itu juga menggunakan rumus untuk kondisi umum pH = pKa + log ( [A-]/[HA]).
Dapar fosfat sangat berguna dalam cairan intraseluler sebab besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ini beberapa kali besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ekstraseluler, dan juga oleh karena besarnya pH cairan intraseluler biasanya lebih dekat ke besarnay pK sistem dapar fosfat daripada ke besarnya pH cairan ekstraseluler (Guyton, 1994).

A.    Bufer Fosfat
Sistem bufer fosfat merupakan suatu bufer yang penting dalam eritrosit dan sel tubulus ginjal. Ion H+ yang diekskesi dalam urine, dibufer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat tertitrasi (Guyton, 2012). Anion fosfat terlibat dalam metabolisme sel maupun regulasi neuromuskuler dan fungsi hematologi. Reabsorpsi fosfat dalam tubuh renal berbanding terbalik dengan kadar kalsium. Ini berarti bahwa peningkatan jumlah fosfor yang dieksresi dalam urine akan memicu reabsorpsi kalsium dan demikian pula sebaliknya (Kowalak, 2012).
Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan bufer kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akinat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut (Sagiana, 2005).(http://aallaammaatt.blogspot.com/2013/04/bafer-fosfat.html dikutip 21.07.15)

2.5   Pupuk
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu.Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, China dan Amerika latin.  Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun. Di Indonesia pupuk organik sudah lama dikenal para petani.Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh.  Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.

Jenis-jenis pupuk
·         Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi dan tembaga. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.       Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau dan babi.
2.       Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda dan ayam.
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk organik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang.
Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan  tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
·          Pupuk organik 
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan danmanusia.  Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu :
1.       Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
2.       Meningkatkan produktivitas tanaman
3.       Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun
4.       Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

·         Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.
Pupuk hijau digunakan dalam :
1.       Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
2.       Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.  (https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik dikutip 21.07.15)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.             TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Makassar pada bulan Juli 2015 selama seminggu.

3.2.             ALAT DAN BAHAN
·         Alat yang digunakan antara lain pot tanaman, baskom, gelas ukur, blender, saringan, wadah (untuk mengeringkan)
·         Bahan yang digunakan antara lain kertas bekas sebanyak 2 kg, air bersih, kaporit (Ca(ClO)2), Larutan Buffer Fosfat, Pupuk Kandang 500 g.

3.3.             PROSEDUR KERJA
1.       Disiapkan alat dan bahan
2.   Diambil kertas bekas sebanyak 2 kg kemudian direndam dalam baskom yang berisi air sebanyak 4L selama 1 jam untuk memisahkan tinta dari kertas, kemudian dibuang air rendaman.
3.   Ditampung kertas hasil rendaman untuk kemudian direndam lagi kedua kalinya dengan menggunakan Larutan Kaporit selama 5 menit.
4.    Disaring bubur kertas hasil rendaman kemudian dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali pembilasan hingga bau kaporit hilang, kemudian disaring.
5.       Ditambahkan larutan buffer fosfat. Kemudian dicampur hingga merata.
6.       Media kertas dikeringkan
7.       Setelah kering, media kertas ditambahkan pupuk kandang sebanyak 500g, dan dicampurkan hingga homogen.
8.       Kemudian dihaluskan/digiling menggunakan blender.
9.       Media kertas siap untuk digunakan.
10.  Cara menggunakan media kertas sebagai media tanam, yaitu dengan cara menambahkan media kertas dengan air dengan perbandingan media : air (10:1) hingga lunak/semi padat.
11. Dimasukkan media yang telah lunak kedalam pot, kemudian ditanam benih yang akan ditumbuhkan dalam media kertas tersebut.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1   HASIL PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan dengan penggunaan media terhadap tanaman kecambah
1.       Perkembangan tanaman setelah 1 minggu melalui media tanam kertas tanpa penambahan pupuk kandang
·         Sudah berdaun
·         Tinggi  5 cm
·         Media kertas mulai mengering

2.       Perkembangan tanaman setelah 1 minggu melalui media tanam kertas dengan penambahan pupuk kandang
·         Sudah berdaun
·         Tinggi  13 cm

3.       Perkembangan Tanaman setelah 1 minggu melalui media tanah
·         Sudah berdaun
·         Tinggi 11 cm

 

4.2   PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kertas sebagai media pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan pertumbuhan tanaman yang menggunakan media kertas dan menggunakan media tanah. Penelitian ini dilakukan selama seminggu pada tanaman kecambah (hanya untuk membandingkan potensi tumbuh terhadap tanaman kecambah).

Proses pengolahan media kertas menggunakan beberapa macam bahan untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, serta pengotor2 lainnya. Cemaran tinta harus dihilangkan karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman, maka digunakan kaporit untuk menghilangkan tinta yang terdapat pada kertas. Setelah cemaran tinta hilang, harus dilakukan pembilasan minimal 3 kali untuk menghilangkan kandungan kaporit pada media kertas karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. pH media kertas harus disesuaikan dengan pH optimum pertumbuhan tanaman sehingga digunakan buffer fosfat. Buffer fosfat digunakan karena kandungan fosfat baik untuk pertumbuhan tanaman.

Kertas tidak mengandung unsur hara yang banyak, sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi tanaman. Ada berbagai macam pupuk yang dapat digunakan dalam media kertas ini, tetapi kami menggunakan pupuk kandang karena kandungan nutrisi dalam pupuk kandang sudah cukup lengkap untuk membantu pertumbuhan tanaman, pupuk kandang juga mudah didapat dan harganya relatif murah.

Kertas dipilih sebagai media tanam karena teksturnya yang lembut sehingga memudahkan penetrasi akar masuk kedalam media, kertas juga mempunyai daya serap dan daya pegang air yang tinggi, sehingga memudahkan penetrasi air kedalam akar.

Pengamatan pada penelitian ini yaitu Perbandingan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas tanpa penambahan  pupuk kandang, pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas dengan penambahan  pupuk kandang dan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media tanah. Dan hasil percobaan menunjukkan pertumbuhan tanaman kecambah pada media kertas hampir sama potensi pertumbuhan tanamannya dengan media tanah. Penambahan pupuk kandang pada media kertas juga menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik.


BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa :
1.  Media tanam adalah media / bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnyatanaman, baik berupa tanah maupun non tanah.
2.     Manfaat penggunaan media kertas sebagai media tanam karena media kertas mempunyai daya serap daya pegang airnya yang tinggi, sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan dan saat melakukan penyiraman tidak ada air kotor yang keluar seperti halnya jika menggunakan media tanah.
3.    Proses pembuatan media kertas relatif mudah dan cepat hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 hari dan beberapa hari dalam proses pengamatan pertumbuhan tanaman.
4.     Hasil dari pemanfaatan limbah kertas sebagai media tanam cukup baik,kami melihat bahwa penggunaan media tanam kertas menghasilkan potensi tumbuh lebih cepat dan subur hampir sama dengan media tanam tanah dikarenakan dari media tanam kertas bekas mengandung banyak air dan kelembapan sehingga dapat merangsang pertumbuhn tanaman.
                                     

5.2 SARAN
Media tanam kertas merupakan media tanam yang sangat baik dan cukup memadai untuk dikembangkan. Kami menyarankan agar para masyarakat dapat memanfaatkan limbah kertasnya untuk membuat suatu kreatifitas produk, salah satunya media tanam kertas ini. Kami menyarankan pemilihan kertas yang digunakan adalah kertas bekas yang sudah lapuk karena proses penghancuran dan daya serapnya lebih tinggi dibandingkan kertas normal pada unumnya.


DAFTAR PUSTAKA

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Menarik sekali ternyata kertas bisa diolah menjadi media tanam pengganti tanah, idenya kreatif.
    Kalau boleh tahu itu penambahan buffer pospatnya berapa ml dan pH berapa ya mbak? Terima kasih

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb

    BalasHapus
  2. Best 777 Casino St, Las Vegas, NV 89119 - Mapyro
    Find the 여주 출장안마 best 777 Casino 통영 출장마사지 St 경상남도 출장샵 in Las Vegas, NV, United States - 경상남도 출장샵 Mapyro, a complete casino 남양주 출장샵 information tool.

    BalasHapus