ABSTRAK
Kertas dipilih sebagai media tanam karena
teksturnya yang lembut sehingga memudahkan penetrasi akar masuk kedalam media,
kertas juga mempunyai daya serap dan daya pegang air yang tinggi, sehingga
memudahkan penetrasi air kedalam akar.Proses pengolahan media kertas
menggunakan beberapa macam bahan untuk menghilangkan kandungan logam yang ada
pada tinta, serta pengotor-pengotor lainnya. Cemaran tinta harus dihilangkan
karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman, maka digunakan kaporit
untuk menghilangkan tinta yang terdapat pada kertas. Setelah cemaran tinta
hilang, harus dilakukan pembilasan minimal 3 kali untuk menghilangkan kandungan
kaporit pada media kertas karena dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. pH media
kertas harus disesuaikan dengan pH optimum pertumbuhan tanaman sehingga
digunakan buffer fosfat. Buffer fosfat digunakan karena kandungan fosfat baik
untuk pertumbuhan tanaman.Kertas tidak mengandung unsur hara yang banyak,
sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi
tanaman. Ada berbagai macam pupuk yang dapat digunakan dalam media kertas ini,
tetapi kami menggunakan pupuk kandang karena kandungan nutrisi dalam pupuk
kandang sudah cukup lengkap untuk membantu pertumbuhan tanaman, pupuk kandang
juga mudah didapat dan harganya relatif murah.
Pengamatan pada penelitian ini yaitu membandingkan
pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas tanpa penambahan pupuk kandang, pertumbuhan tanaman kecambah
menggunakan media kertas dengan penambahan
pupuk kandang dan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media tanah.Hasil
dari pemanfaatan limbah kertas sebagai media tanam cukup baik, kami melihat bahwa penggunaan media tanam
kertas menghasilkan potensi tumbuh lebih cepat dan subur hampir
sama dengan media tanam tanah
dikarenakan dari media tanam kertas bekas mengandung banyak air dan kelembapan sehingga
dapat merangsang pertumbuhn tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan
pertumbuhan tanaman kecambah selam 1 minggu pada media kertas tanpa penambahan
pupuk yaitu 5 cm, pada media kertas dengan penambahan pupuk yaitu 13 cm dan
pada media tanah yaitu 11 cm.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sebagai negara yang memiliki iklim
tropis dan juga berada dalam kondisi yang strategis dalam membangun dunia
pertanian maka perlu perhatian lebih dari berbagai pihak untuk kembali
memikirkan dunia pertanian Indonesia yang kini kian terbengkalai.Padahal
potensi-potensi yang dimiliki sungguh sangat besar tetapi rakyat Indonesia
cenderung berfikiran negatif terhadap pertanian. Saat ini pertanian di
Indonesia dipandang sebagai sebuah pekerjaan yang kurang memiliki nilai
ekonomis tinggi dan kendala yang lain adalah konversi yang terjadi secara
besar-besaran yang telah terjadi di Indonesia,sehingga areal pertanian semakin
menyempit dan berubah menjadi perumahan-perumahan dan berbagai bentuk yang lain
yang memang tidak dapat dihindari karena pertambahan penduduk di Indonesia yang
demikian pesat sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk kembali mengembalikan
citra pertanian Indonesia dan memberikan solusi yang tepat sebagai jalan tengah
dengan adanya konversi lahan tersebut.
Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat,
sehingga mereka yang tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi tidak
akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya.Perkembangan zaman akan beriringan dengan
penambahan jumlah populasi manusia, sehingga dengan demikian akan
mempersempit lahan pertanian sebagai sumber bahan pangan dunia, selain
menimbulkan dampak terhadap penyempitan lahan juga menjadikan harga
sayur-sayuran menjadi mahal.Oleh karena itu kita harus memanfaatkan alat yang
sekira nya menunjang jumlah populasi tanaman.Alat itu ialah Kertas
bekas.Sebaiknya mulai sekarang
Anda tidak membuang kertas bekas karena benda yang dinilai sebagai sampah
tersebut masih bermanfaat. Salah satunya bisa menjadi media pengganti tanah
untuk bertanam khususnya tanaman hias. Menanam dengan kertas bekas juga cukup
efektif bagi tanaman dalam ruang karena tidak membuat kotor.
Media kertas kami buat karena banyak limbah kertas yang terbuang
percuma,oleh karena itu kami berinisiatif untuk memanfaatkan kertas sebagai
media tanam pengganti tanah. Karena
mengandung bahan kimia yang cukup berbahaya bagi tubuh manusia, limbah kertas
sebaiknya hanya digunakan untuk menanam tanaman yang tidak dapat dikonsumsi.
Selain mudah cara pembuatannya cara ini juga nilai sangat efektif untuk jenis
tanaman hias dalam ruangan karena tidak menimbulkan debu dan kotor. (Fauzy
Heri/Dv/Ijs)
Untuk media tanam kertas memang lebih cocok untuk
tanaman hias, karena keunggulan media kertas diantaranya daya pegang airnya
yang tinggi, sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan dan saat
melakukan penyiraman tidak ada air kotor yang keluar seperti halnya jika
menggunakan media tanah, dan selain itu jika media tanam sudah terlihat kurang
bagus dapat didaur ulang lagi menjadi kertas daur ulang dan hasil kertas daur
ulang menjadi lebih unik karena terdapat serat-serat dari akar tanaman.
Kekurangannya, media kertas miskin unsur hara. Oleh karena itu pemberian pupuk
harus lebih diperhatikan.
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu media tanam tumbuhan?
2.
Apa manfaat penggunaan media kertas sebagai media
tanam?
3.
Bagaimana proses pembuatan media tanam kertas?
4.
Bagaimana hasil dari penggunaan media tanam kertas
tersebut?
1.3.
Tujuan penelitian
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud media tanam
tumbuhan
2.
Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan kertas
sebagai media tanam
3.
Untuk mengetahui bagaimana prses pembuatan media tanam
kertas
4.
Untuk mengetahui hasil dari pemanfaatan kertas
sebagai media tanam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Media Tanam
Media tanamadalah media / bahan yang digunakan
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnyatanaman, baik berupa tanah maupun non
tanah. Adapun fungsi media tanam, meliputi :
·
Tempat tumbuh
dan berkembangnya akar tanaman
·
Penopang
tanaman dan bonggol agar tumbuh secara baik
·
Penyedia unsur
hara bagi tanaman
·
Penyedia air
bagi tanaman
Berdasarkan
jenis bahan penyusunnya,media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan
anorganik. Media tanam terbagi menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Bahan
Organik
Media tanam yang termasuk
dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup,
misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga, buah atau kulit kayu.
Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan
dengan bahan organik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu menyediakan
unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organikjuga memiliki pori-pori
makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan
cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.
2.
Bahan anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur
mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan batuan induk didalam bumi.
Proses pelapukan tersebut diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu pelapukan secara
fisik, biologi-mekanik dan kimiawi.
2.2. Kertas Sebagai Media
Tanaman
Limbah kertas merupakan sisa produk yang bernilai
ekonomi rendah, menumpuk di tempat sampah atau terbuang di jalanan sehingga
hanya menjadi sampah yang mengganggu lingkunangan. Oleh karena itu limbah
kertas berpotensial untuk dikembangkan agar dapat digunakan dalam kehidupan
sehingga menjadi lebih bernilai ekonomis. Salah satu cara yang dapat kita
lakukan, yaitu Pemanfaatan Limbah
kertas sebagai media tanam pengganti tanah.
Berikut tahapan dalam memproses Limbah kertas menjadi
media tanam :
·
Pertama
Dalam kertas terdapat
kandungan zat kimia. Pada kertas yang tidak ada gambar atau bertinta sama
sekali, berarti limbahnya hanya mengandung senyawa Klor (Cl) yang biasa
digunakan pada kertas sebagai pemutih. Sebaliknya apabila pada kertas terdapat
gambar atau bertinta maka selain mengandung Klor (Cl) juga mengandung logam
berat sisa residu tinta. Misalnya senyawa Perak Nitrat atau Merkuri. Cara
pemisahan logam-logam berat dari senyawa Klor (Cl) yaitu dengan
cara menghancurkan kertas tersebut dengan penghalus lalu halusan kertas yang
telah menjadi bubur tersebut disaring untuk dipisahkan dengan tintanya,
tentunya dalam penghalusan mengggunakan campuran air untuk membantu proses
penghalusan dan pemisah tinta dengan kertas tesebut.
·
Kedua
Setelah
kertas cukup bersih maka kertas perlu untuk direbus atau dipanaskan, fungsi
dari perebusan atau pemanasan tersebut adalah untuk sterilisasi kertas tersebut
dari berbagai jenis mikroba yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan bakteri
tersebut. Setelah itu kertas ditiriskan. Sebaiknya tanaman
yang menggunakan media tanam kertas hanya tanaman hias atau tanaman bukan
konsumsi karena menghindari sisa zat-zat kimia yang terdapat pada limbah
kertas.
·
Ketiga
siapkan media tanam yaitu
pot (disarankan pot plastik agar awet dan murah) lalu letakkan limbah kertas ke
pot. Letakkan 2-3 benih tanaman atau bibit tanaman di tengah media tanam.
·
Keempat
berikan nutrisi secukupnya
dengan MOL (karena media tanam kertas tidak tersedia nutrisi sehingga harus
dibantu dengan nutrisi tambahan, untuk yang belum paham MOL dapat search di
google dengan keyword MOL)
Jenis-Jenis
Kertas
Jenis
kertas yang digunakan dalam sistem ini adalah kertas yang murni tidak ada
campuran dengan plastik ataupun dengan zat yang berbahaya bagi pertumbuhan
tanaman. Sehingga sanagat penting untuk memilih jenis kertas yang digunakan,
kertas yang baik digunakan justru kertas yang sudah lapuk karena proses
penghancuran dan daya serapnya yang tinggi.
Proses
pembuatan media tumbuh kertas
Proses
dalam membuat media tumbuh kertas harus memperhatikan kebersihan dari kertas
tersebut apakah kertas tersebut memiliki banyak kandungan seperti tinta
misalnya,jika hal ini terjadi maka perlu penanganan yang lebih intensif untuk
menghilangkan tinta tersebut sehingga tidak menjadi zat yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman tersebut.
Cara
yang dapat membuang tinta adalah dengan cara menghancurkan kertas tersebut
dengan penghalus lalu halusan yang telah menjadi bubur tersebut disaring untuk
dipisahkan dengan tintanya, tentunya dalam penghalusan mengggunakan campuran
air untuk membantu proses penghalusan dan pemisah tinta dengan kertas tesebut.
Setelah
kertas cukup bersih maka kertas perlu untuk direbus atau dipanaskan, fungsi
dari perebusan atau pemanasan tersebut adalah untuk sterilisasi kertas tersebut
dari berbagai jenis mikroba yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan bakteri
tersebut. Setelah itu kertas ditiriskan.
2.3. Kaporit
Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawakimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2Kaporit biasanya digunakan
sebagai zat disinfektan air.
Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang
siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin.
Kalsium hipoklorit memiliki aroma klorin yang kuat. Senyawa ini tidak terdapat
di lingkungan secara bebas.
Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai
agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam
pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem
pemurnian air, dan kolam renang.
Interaksi Kalsium Hipoklorit terhadap Lingkungan
· Di
Udara: ketika berada di udara, kalsium hipoklorit akan terdegradasi oleh sinar
matahari dan senyawa-senyawa lain yang terdapat di udara
· Di
air dan Tanah: kalsium hipoklorit berpisah menjadi ion kalsium (Ca2+)
dan hipoklorit (ClO-). Ion ini dapat bereaksi dengan
substansi-substansi lain yang terdapat di air
·
Kalsium
hipoklorit tidak terakumulasi di dalam rantai makanan
pada ClO- ada oksigen sebagai
pengoksidasi, pada kuman tersusun oleh protein, jadi oksigen pada ClO- akan
mengoksidasi protein sehingga kuman -kuman mati.
2.4. Larutan buffer fosfat
Istilah bufer menjelaskan substansi kimia yang
mengurangi perubahan pH dalam larutan yang disebabkan penambahan asam maupun
basa. Bufer adalah campuran asam lemah dan garam basanya (basa lemah dan garam
asamnya). Bufer akan sangat efektif dalam mempertahankan [H+]
terhadap asam atau basa, jika bufer tersebut terurai 50% (mempunyai jumlah asam
belum terurai yang sama dan garamnya). Kadar pH pada keadaan asam atau basa yang
50%-nya terurai disebut pK dari bufer itu. Keefektifan suatu bufer ditentukan
oleh kadar dan pKnya, efektif terhadap komponen tempat bufer itu bekerja (Price
& Wilson, 2006).
Pendaparan tidak menghilangkan H+ dari
tubuh. Untuk sementara, dapar sedikit membersihkan setiap H+ yang diproduksi,
seperti sebuah sepon yang menyerap air. Pendaparan hanya merupakan solusi
jangka pendek untuk mengatasi masalah kelebihan H+. Pada akhirnya
tubuh harus mengeluarkan H+ tersebut melalui eksresi ginjal (Gaw, 2012).
Empat pasang atau sistem bufer utama
dalam tubuh yang membantu memelihara pH agar tetap konstan adalah:
1. Sistem
bufer asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3)
2. Sistem bufer
fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
3. Sistem
bufer oksihemoglobin-hemoglobin dalam eritrosit (HbO2‑ dan
HHb)
4. Sistem
bufer protein (Pr- dan HPr)
Sistem bufer fosfat merupakan suatu
bufer yang penting dalam eritrosit dan sel tubulus ginjal. Ion H+ yang
diekskesi dalam urine, dibufer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat
tertitrasi. Untuk menganalisis adanya fungsi bufer
fosfat dalam tubuh menggunakan rumus perhitungan persamaan Henderson-Hasselbalch.
Selain itu juga menggunakan rumus untuk kondisi umum pH = pKa +
log ( [A-]/[HA]).
Dapar fosfat sangat berguna dalam cairan
intraseluler sebab besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ini beberapa kali
besarnya konsentrasi fosfat dalam cairan ekstraseluler, dan juga oleh karena
besarnya pH cairan intraseluler biasanya lebih dekat ke besarnay pK sistem
dapar fosfat daripada ke besarnya pH cairan ekstraseluler (Guyton, 1994).
A. Bufer Fosfat
Sistem bufer fosfat merupakan suatu
bufer yang penting dalam eritrosit dan sel tubulus ginjal. Ion H+ yang
diekskesi dalam urine, dibufer oleh fosfat, dan disebut sebagai asam yang dapat
tertitrasi (Guyton, 2012). Anion fosfat terlibat dalam metabolisme
sel maupun regulasi neuromuskuler dan fungsi hematologi. Reabsorpsi fosfat
dalam tubuh renal berbanding terbalik dengan kadar kalsium. Ini berarti bahwa peningkatan
jumlah fosfor yang dieksresi dalam urine akan memicu reabsorpsi kalsium dan
demikian pula sebaliknya (Kowalak, 2012).
Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem
perkemihan dan cairan intrasel. Sistem dapar kimia hanya mengatasi
ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan bufer kimia tidak cukup
memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh
paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah
akinat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian
mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut
(Sagiana, 2005).(http://aallaammaatt.blogspot.com/2013/04/bafer-fosfat.html dikutip 21.07.15)
2.5 Pupuk
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian
daripada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai
sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang
lalu.Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah
dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus,
China dan Amerika latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar
aliran-aliran sungai
tersebut sangat subur
karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap
tahun. Di Indonesia pupuk organik sudah
lama dikenal para petani.Penduduk Indonesia
sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya
revolusi di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih
suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh
lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah
diperoleh. Kebanyakan petani sudah
sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap
perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak
negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap
lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke
pertanian organik.
Jenis-jenis pupuk
·
Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering
digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk
kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara
makro dan mikro. Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro,
seperti fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam
pupuk kandang di antaranya kalsium,
magnesium, belerang, natrium,
besi dan tembaga. Kandungan
nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan
kandungan nitrogen dalam kotoran padat.
Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.
Pupuk dingin adalah pupuk yang
berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan
panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau dan babi.
2.
Pupuk panas adalah pupuk yang berasal
dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga
menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda dan ayam.
Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan
mikro dan mempunyai daya ikat ion
yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam
tanah, termasuk pupuk organik. Selain itu, pupuk kandang bisa
memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap
diaplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak,
dan baunya telah berkurang.
Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap
digunakan. Penggunaan pupuk yang
belum matang akan menghambat pertumbuhan
tanaman, bahkan bisa mematikan
tanaman.Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan,
sehingga penguapan unsur hara
dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik
dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk
kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
·
Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman,
hewan danmanusia.
Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair
yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan
yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu :
1.
Meningkatkan kandungan unsur hara
yang dibutuhkan tanaman
2.
Meningkatkan produktivitas tanaman
3.
Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun
4.
Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya
di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara
efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.
·
Pupuk hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau
berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada waktu masih hijau
atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman
(sisa panen) atau tanaman yang ditanam secara khusus sebagai penghasil pupuk
hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku
air (Azolla). Jenis tanaman yang dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan
dari jenis legume, karena tanaman
ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen dibandingkan dengan
jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi
sehingga penyediaan haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk
meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga
terjadi perbaikan sifat fisika, kimia dan biologi
tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan
ketahanan tanah terhadap erosi.
Pupuk hijau digunakan dalam :
1.
Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan
mengembangkan sistem pertanaman lorong, di mana tanaman pupuk hijau ditanam
sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
2. Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan
mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami
tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila
tanaman pokok berupa tanaman tahunan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik dikutip 21.07.15)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
TEMPAT
DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Makassar pada bulan
Juli 2015 selama seminggu.
3.2.
ALAT
DAN BAHAN
·
Alat yang digunakan antara lain pot tanaman,
baskom, gelas ukur, blender, saringan, wadah (untuk mengeringkan)
·
Bahan yang digunakan antara lain kertas bekas
sebanyak 2 kg, air bersih, kaporit (Ca(ClO)2),
Larutan Buffer Fosfat, Pupuk Kandang 500 g.
3.3.
PROSEDUR
KERJA
1.
Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil kertas bekas sebanyak 2 kg kemudian
direndam dalam baskom yang berisi air sebanyak 4L selama 1 jam untuk memisahkan
tinta dari kertas, kemudian dibuang air rendaman.
3. Ditampung kertas hasil rendaman untuk kemudian
direndam lagi kedua kalinya dengan menggunakan Larutan Kaporit selama 5 menit.
4. Disaring bubur kertas hasil rendaman kemudian
dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali pembilasan hingga bau kaporit hilang,
kemudian disaring.
5.
Ditambahkan larutan buffer fosfat. Kemudian
dicampur hingga merata.
6.
Media kertas dikeringkan
7.
Setelah kering, media kertas ditambahkan pupuk
kandang sebanyak 500g, dan dicampurkan hingga homogen.
8.
Kemudian dihaluskan/digiling menggunakan blender.
9.
Media kertas siap untuk digunakan.
10. Cara menggunakan media kertas sebagai media tanam,
yaitu dengan cara menambahkan media kertas dengan air dengan perbandingan media
: air (10:1) hingga lunak/semi padat.
11. Dimasukkan media yang telah lunak kedalam pot,
kemudian ditanam benih yang akan ditumbuhkan dalam media kertas tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan dengan penggunaan media
terhadap tanaman kecambah
1.
Perkembangan tanaman
setelah 1 minggu melalui media tanam kertas
tanpa penambahan pupuk kandang
·
Sudah berdaun
·
Tinggi 5
cm
·
Media kertas mulai mengering
2.
Perkembangan tanaman
setelah 1 minggu melalui media tanam kertas dengan penambahan
pupuk kandang
·
Sudah berdaun
·
Tinggi 13
cm
3.
Perkembangan Tanaman
setelah 1 minggu melalui media
tanah
·
Sudah berdaun
·
Tinggi 11 cm
4.2 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi
kertas sebagai media pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan pertumbuhan tanaman yang menggunakan media kertas dan menggunakan
media tanah. Penelitian ini dilakukan selama seminggu pada tanaman kecambah
(hanya untuk membandingkan potensi tumbuh terhadap tanaman kecambah).
Proses pengolahan media kertas menggunakan beberapa
macam bahan untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, serta
pengotor2 lainnya. Cemaran tinta harus dihilangkan karena dapat mengganggu penyerapan
nutrisi oleh tanaman, maka digunakan kaporit untuk menghilangkan tinta yang
terdapat pada kertas. Setelah cemaran tinta hilang, harus dilakukan pembilasan
minimal 3 kali untuk menghilangkan kandungan kaporit pada media kertas karena
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. pH media kertas harus disesuaikan dengan
pH optimum pertumbuhan tanaman sehingga digunakan buffer fosfat. Buffer fosfat
digunakan karena kandungan fosfat baik untuk pertumbuhan tanaman.
Kertas tidak mengandung unsur hara yang banyak,
sehingga perlu dilakukan penambahan pupuk untuk mencukupkan kebutuhan nutrisi
tanaman. Ada berbagai macam pupuk yang dapat digunakan dalam media kertas ini,
tetapi kami menggunakan pupuk kandang karena kandungan nutrisi dalam pupuk
kandang sudah cukup lengkap untuk membantu pertumbuhan tanaman, pupuk kandang juga
mudah didapat dan harganya relatif murah.
Kertas dipilih sebagai media tanam karena
teksturnya yang lembut sehingga memudahkan penetrasi akar masuk kedalam media,
kertas juga mempunyai daya serap dan daya pegang air yang tinggi, sehingga
memudahkan penetrasi air kedalam akar.
Pengamatan pada penelitian ini yaitu Perbandingan
pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media kertas tanpa penambahan pupuk kandang, pertumbuhan tanaman kecambah
menggunakan media kertas dengan penambahan
pupuk kandang dan pertumbuhan tanaman kecambah menggunakan media tanah.
Dan hasil percobaan menunjukkan pertumbuhan tanaman kecambah pada media kertas
hampir sama potensi pertumbuhan tanamannya dengan media tanah. Penambahan pupuk
kandang pada media kertas juga menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini, dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa :
1. Media tanam adalah media / bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan
berkembangnyatanaman, baik berupa tanah maupun non tanah.
2. Manfaat penggunaan media kertas sebagai media tanam
karena media kertas mempunyai daya serap daya pegang airnya yang tinggi,
sehingga tanaman tidak mudah mengalami kekeringan dan saat melakukan penyiraman
tidak ada air kotor yang keluar seperti halnya jika menggunakan media tanah.
3. Proses pembuatan media kertas relatif mudah dan
cepat hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 hari dan beberapa hari dalam proses
pengamatan pertumbuhan tanaman.
4. Hasil dari pemanfaatan limbah kertas sebagai media
tanam cukup baik,kami melihat bahwa penggunaan
media tanam kertas menghasilkan potensi tumbuh lebih cepat dan subur hampir
sama dengan media tanam tanah
dikarenakan dari media tanam kertas bekas mengandung banyak air dan kelembapan sehingga
dapat merangsang pertumbuhn tanaman.
5.2 SARAN
Media tanam kertas merupakan media tanam yang
sangat baik dan cukup memadai untuk dikembangkan. Kami menyarankan agar para
masyarakat dapat memanfaatkan limbah kertasnya untuk membuat suatu kreatifitas
produk, salah satunya media tanam kertas ini. Kami menyarankan pemilihan kertas
yang digunakan adalah kertas bekas yang sudah lapuk karena
proses penghancuran dan daya serapnya lebih tinggi dibandingkan kertas normal
pada unumnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons;(dikutip 19- 07- 2015)
- sumber :http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=255312 ( dikutip19-07-2015)
- Plasa Forum v3.8.3, Copyright ©2000-2010, Jelsoft Enterprises Ltd. 14 November 2006, 07:10 AM (dikutip 19- 07- 2015)
- Suhardiyanto, H.2009.TeKnologi Rumah Tanaman untuk Iklim Tropika Basah: Pemodelan dan Pengendalian Lingkungan. IPB Press, Bogor. (dikutip 20-07-15)
- http://amrinachipp.blogspot.com/2014/03/karya-ilmah-pemanfaatan-media-tanam.html (dikutip19-07-15)
- http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=19&id_kolom=2 (dikutip 20-07-15)
- http://lppm.ipb.ac.id/lppmipb/penelitian/hasilcari.php?status=buka&id_haslit=631.8+KRI+m (dikutip 20-07-15)
- http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2001/F/F01amp.pdf (dikutip 20-07-15)
- Suhardiyanto, H.2009.TeKnologi Rumah Tanaman untuk Iklim Tropika Basah: Pemodelan dan Pengendalian Lingkungan. IPB Press, Bogor. (dikutip 20-07-15)
- (https://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_kandang dikutip 21.07.15)
- (http://aallaammaatt.blogspot.com/2013/04/bafer-fosfat.html dikutip 21.07.15)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusMenarik sekali ternyata kertas bisa diolah menjadi media tanam pengganti tanah, idenya kreatif.
Kalau boleh tahu itu penambahan buffer pospatnya berapa ml dan pH berapa ya mbak? Terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Best 777 Casino St, Las Vegas, NV 89119 - Mapyro
BalasHapusFind the 여주 출장안마 best 777 Casino 통영 출장마사지 St 경상남도 출장샵 in Las Vegas, NV, United States - 경상남도 출장샵 Mapyro, a complete casino 남양주 출장샵 information tool.